Dorong Akselerasi Ekspor Olahan Kelapa, Endro Hermono : Dengan Ekspor Produk Kita Bisa Semakin Dikenal

BLITAR, KUPASONLINE – Untuk mendorong akselerasi ekspor olahan produk kelapa, Anggota Komisi IV Endro Hermono menggandeng Balai Karantina Pertanian Jawa Timur menggelar Bimtek, di Hall Hotel Grand Mansion 1 Kota Blitar. Rabu (1/3/23).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IV DPR-RI Endro Hermono dengan didampingi tenaga ahli Fredy Agung Kurniawan dan narasumber dari Balai Karantina Jawa Timur yang diikuti oleh sekitar 100 peserta dari kalangan petani dan pengusaha kecil.

Bacaan Lainnya

Kepada awak media selepas kegiatan Bimtek, Endro Hermono mengatakan, kita sudah berkomitmen dengan Kementerian Pertanian, bahwa untuk 5 tahun periode Kementan ini, peningkatan Ekspor ini sampai 3 kali.

“Karena begitu bisa masuk ekspor, perputaran ekonomi bisa semakin banyak di Indonesia dan produk kita bisa terkenal disana (luar negeri),” ucap Endro.

Endro juga mengatakan, dan di Blitar ini, Alhamdulillah ada beberapa yang bisa menjadi produk ekspor, seperti kelapa dan juga ada sabut kelapa serta olahan lainnya.

“Dan bersama Balai Karantina Pertanian, untuk lebih memudahkan lagi mulai dari syarat-syarat dan juga pangsa pasar mana lagi yang dibutuhkan, sehingga masyarakat Blitar dengan Balai Karantina Pertanian menjadi satu kesatuan seperti apa yang diharapkan pemerintah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Politisi Partai Gerindra tersebut juga berharap, saat ini yang kita harapkan adalah pasar yang luas, seperti kita ketahui bersama, baru saja negara kita ini dilanda covid, sehingga pasar banyak yang tutup.

“Akan tetapi di era covid sudah mulai berakhir ini, pemerintah membantu masyarakat untuk membuka pasar yang seluas-luasnya di luar negeri (ekspor), dan melalui Bimtek seperti ini diharapkan masyarakat khususnya Blitar bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sehingga kedepan peningkatan ekonomi bisa tercipta,” paparnya.

Dan perlu diketahui, tambah Endro, bahwa potensi kita itu besar. Karena kita mempunyai Tenaga Migran Indonesia (TMI) yang jumlahnya 4406.

“Mereka disana ada beberapa macam pekerjaan di luar negeri sana, bahkan ada yang dapat jodoh pengusaha orang sana, dan itu menjada sarana komunikasi kita untuk ekspor. Karena sistim ekspor saat ini berbeda dengan era dulu, kalau dulu ekspor harus dengan jumlah besar, namun sekarang ini dengan volume – volume kecil pun bisa dilayani,” pungkas Endro Hermono. (San)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *