KUPASONLINE.COM - Kepedulian terhadap peningkatan kesehatan terutama anak menuju generasi emas terus ditunjukkan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, S.Pd dari Fraksi Nasdem, dengan terus berupaya mencegah adanya stunting (gagal tumbuh akibat dari kekurangan gizi) secara nasional.Upaya tersebut nampak dengan gencarnya sosialisasi yang terus dilakukan, demi mewujudkan program Indonesia memiliki generasi berkualitas, bertempat di Dusun Sumberasri, Desa Sumbersari Kecamatan Nglegok. Selasa 15 Agustus 2023.
Dalam kesempatan itu Nurhadi, SPd mengatakan, kita terus gencarkan sosialisasi KIE pencegahan stunting lini bawah tingkat kabupaten/kota tahun 2023 ini bersama BKKBN Jawa Timur."Ini terus kita lakukan, dalam rangka menekan angka stunting khususnya yang saat ini kita lakukan di wilayah Sumberasri, Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
Hal ini kami lakukan agar, masyarakat yang saat ini masih belum begitu paham tentang stunting, akan lebih mengerti dan kedepan akan bisa menurunkan kasus stunting di negara kita," ungkap Nurhadi.Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Nasdem yang akrab disapa Pak Nurhadi itu mengatakan, hal-hal krusial yang harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa pernikahan dini menjadi salah satu penyebab stunting.
Karena usia belum layak untuk menikah, organ reproduksi ibu yang melahirkan itu rawan melahirkan bayi yang berpotensi stunting, jelasnya seusai acara sosialisasi.Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem Nurhadi angka stunting balita di Kabupaten Blitar menurut data yang kami terima masih sekitar 7,6 persen dari jumlah balita.
"Ini terjadi disinyalir, terkait kebersihan rumah dan lingkungan yang kurang terjaga, dan pola hidup sehat yang kurang diperhatikan oleh masyarakat kita," ungkap Nurhadi.Nurhadi juga menyebutkan, salah satu sebab, anak lahir stunting itu juga terjadi karena masih adanya pernikahan dini, di daerah kita.
Hal tersebut dilakukan menurut Pak Nurhadi, sebagai upaya maksimal untuk menekan angka stunting."Sehingga sosialisasi tentang stunting ini sangat berguna untuk membentuk generasi yang lebih baik dimasa mendatang, dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan pemahaman di masyarakat mengenai hal tersebut, diharapkan bisa memerdekakan anak Indonesia dari stunting," tutur Nurhadi.Memang dalam sosialisasi ini tidak hanya terbatas pada 200 orang peserta yang hadir disini saja, akan tetapi dipublikasikan secara meluas kepada masyarakat Jawa timur terkait bagaimana pentingnya mencegah bersama dan gotong royong menurunkan angka stunting, ungkapnya.Lebih lanjut Nurhadi menyatakan, dari hasil survei tingkat kecerdasan atau IQ di masyarakat di tingkat Asean, Indonesia menduduki ranking 10 dari 11 negara.
"Hal ini menandakan, bahwa tingkat kecerdasan penduduk Indonesia masih rendah sampai saat ini, salah satu penyebab dari masih tingginya angka kebodohan di masyarakat yakni masih tingginya juga angka stunting," tegas Nurhadi.Untuk itu, ucap Nurhadi, mencegah angka stunting ini sangat di perlukan.
Maka dari itu, sebagai upaya untuk mencegah stunting tersebut, DPR-RI bekerjasama dengan BKKBN dan tenaga kesehatan di daerah terus menggencarkan sosialisasi tentang pencegahan stunting."Dilain itu, pendidikan terutama, pendidikan agama itu penting, sebagai pondasi agar mengenal halal dan haram, sehingga mana yang boleh dan tidak di perbolehkan generasi kita akan terbangun dengan baik.
Dengan itu diharapkan, pergaulan bebas dan pernikahan dini bisa di minimalisir, dan program pencegahan stunting yang di galakan pemerintah bisa terlaksana menuju generasi emas Indonesia," pungkas Nurhadi.Untuk diketahui dalam sosialisasi KIE pencegahan stunting lini bawah yang di hadiri sekitar 300 orang tersebut semakin semarak dengan disediakan puluhan door prize, untuk warga masyarakat Sumberasri yang hadir dalam kesempatan tersebut. (San)
Editor : Dylan Ikhwan