Paguyuban Pedagang Sayur Grosir Wlingi Minta Segera Direlokasi, Disperindag : Sedang Berproses

×

Paguyuban Pedagang Sayur Grosir Wlingi Minta Segera Direlokasi, Disperindag : Sedang Berproses

Bagikan berita
Foto Paguyuban Pedagang Sayur Grosir Wlingi Minta Segera Direlokasi, Disperindag : Sedang Berproses
Foto Paguyuban Pedagang Sayur Grosir Wlingi Minta Segera Direlokasi, Disperindag : Sedang Berproses

 Blitar, Kupasonline (Jatim) P enerapan jam operasional untuk pedagang sayur sore pasar Wlingi mulai pukul 17.00 sampai pukul 23.00 WIB oleh pengelola pasar Wlingi, berimbas adanya keberadaan kendaraan para pedagang grosir sebelum masuk pintu masuk pasar sebelah Selatan, hingga ke jalan raya.

Ketua pedagang pasar Wlingi, Suhud Jatmiko berlagak, selain itu penjual pedagang grosir yang semakin pendek menyebabkan turunnya omzet penjualan. Mereka terpaksa menjual dagangannya lebih murah karena terbatasnya waktu berjualan.Dalam transaksi atau penjualan jadi terlalu mepet. Biasanya 4 sampai 6 jam, sekarang hanya 2 hingga 3 jam. Secara otomatis berpengaruh pada omzet dan harga komoditas jadi tidak maksimal.Harusnya kita bisa menahan harga tapi karena waktunya mepet maka sekali, begitu orang nawar langsung kita lepas, kata Suhut, Sabtu (27/8/2022) sore.

Suhud juga mengatakan, ini kalau disebut pasar grosir sebenarnya bukan/belum. Karena lokasi menjual masih di dua tempat, yakni di Terminal MPU dan sebagian di lokasi pasar.Nanti sampeyan bisa melihat sendiri di terminal itu, penuh pedagang," ceplos Suhut.

Ia menambahkan, untuk tarif tiap kendaraan yang masuk pasar sebesar 2 ribu rupiah, sedangkan karcis retribusinya 4 ribu rupiah masing-masing pedagang.Mewakili para pedagang, berharap berharap agar para pemerhati daerah mengambil sikap untuk melihat lokasi pasar dan melihat faktanya seperti itu.

Sebelumnya sudah ada dialog dan rapat bersama dinas namun hingga hari ini belum ada realisasi. Kami ingin agar pemerintah daerah segera mengakomodasi para pedagang untuk direlokasi. Sampai saat ini kami masih jualan beratap langit, kalau hujan ya kehujanan. Apalagi di terminal, apa layak," tandasnya.Menurut Suhut, pemerintah ingin memetik hasilnya, tidak perlu menanam karena pasar dimana ada penjual dan pembeli sudah ada (jadi).

Sudah jadi pasar besar ini, Pemerintah hanya perlu menyediakan fasilitas, di sana ada sekitar 200 pedagang, slorohnyaSementara itu secara terpisah, Kepala Disperindag Kabupaten Blitar Eka Purwanta mengatakan, baru saja diberitahukan tentang pasar terkait terjadinya antrian pedagang sayur pasar sore Wlingi.

Pihak pengelola pasar juga menyampaikan, bahwa sebenarnya telah ada kesepakatan antara ketua paguyuban dan kepala pasar tentang perubahan jam operasional pasar tersebut.Yang terjadi di lapangan, menurut pak mantri pasar, pedagang obrok masuk dulu yang seharusnya jam 5, tapi karena sudah ada pembeli kemudian dilayani, sehingga mobil tidak bisa masuk," papar Eka menjelaskan.

Namun demikian demikian akan dibahas ulang masalah ini baik dari petugas pasar maupun paguyuban.Secara internal kami akan berbenah dan meningkatkan pengawasan kepada petugas sekaligus melakukan komunikasi dengan para pelaku atau koordinatornya. Kami akan lebih tekankan komunikasi, tegasnya.

Eka juga menambahkan, Disperindag, beberapa bulan lalu sudah merencanakan tentang relokasi, supaya pasar grosir sayur dipindah ke pasar hewan. Dimana sebelumnya sudah ditelaah bersama Dinas Peternakan dan instansi terkait, dan saat ini sedang berproses.Mudah-mudahan dengan beberapa upaya, apakah anggarannya dari APBD atau pusat, dan peran serta dan dukungan para bapak/ibu dewan, hal ini bisa segera diselesaikan. Karena pasar sayur Wlingi ini termasuk iconnya Blitar, dan sebagai tempat tujuan transaksi hasil bumi di Blitar," harap Eka.

                Pewarta-San

Editor : Dylan Ikhwan
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini
5. Kupas Jatim