KUPASONLINE. COM- Luapan sungai Ringinrejo membuat ratusan masyarakat di Blitar selatan waspada. Alasannya, sungai itu posisinya tidak jauh dari pemukiman masyarakat serta tidak mempunyai bendungan pengaman.Kebingungan masyarakat Dusun Ringinrejo Kecamatan Wates ini bukan tanpa karena. Lebih dahulu pada medio Oktober kemudian, bualan air sungai telah menghanyutkan beberapa perabotan rumah tangga mereka.
Sugito, salah satu tokoh masyarakat Desa Ringinrejo mengungkapkan saat banjir, air ada yang sudah masuk hingga ke rumah warga hingga tingginya mencapai 1 meter.Saat banjir pertama kemarin air sudah masuk rumah, ada juga yang tingginya se-meter, ujar Sugito.
Ia menjelaskan bahwa banjir bulan Oktober lalu memang baru kali pertama terjadi, namun dampak yang ditimbulkan tidak hanya kerugian materiil saja.Masyarakat menjadi takut bakal ada peristiwa serupa kembali terjadi mengingat saat ini masih musim penghujan.
Kalau ada banjir lagi pasti efeknya lebih besar lagi. Kemarin hanya perabotan, tapi tidak tahu nanti, ujar Sugito.Terdapat sekitar 200 kepala keluarga yang tinggal di dekat sungai ini.
Sugito mengaku masyarakat sudah sepakat dan berharap pemerintah membangun tanggul ditepi Kali Gede itu. Sebaliknya, jika hal ini tidak mengusik perhatian pemerintah, warga berencana untuk mendatangi pendopo dan menggelar aksi.Masa harus nunggu demo dulu baru ditindaklanjuti, keluhnya.
Mohammad Trijanto, Ketua Rakyat Tuntut Amanah Keadilan (RATU ADIL) mengatakan belum lama ini pemerintah menyetujui Rancangan Peraturan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023.Dalam dokumen keuangan ini, pemerintah memprioritaskan anggaran untuk infrastruktur. Keluhan masyarakat pesisir tersebut harus masuk kategori prioritas perbaikan.Mohammad Trijanto menambahkan bahwa kawasan pantai Jolosutro Desa Ringinrejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar telah ditetapkan sebagai kawasan wisata alam dan religi.Setiap tahun ada ritual keagamaan rutin disana. Dan ini tak jauh dari Pantai Jolosutro, jadi selain kepentingan wisata juga ada kepentingan masyartakat banyak, imbuhnya.
Sesuai perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dengan ditetapkannya Pantai Jolosutro yang berada di Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar sebagai kawasan wisata dan religi yang mana ada upacara melasti umat hindu setiap tahunnya, tentu hal ini harus diimbangi dengan kebijakan pembangunan insfrastuktur Pemerintah, ujar Trijanto.Lebih lanjut Trijanto berpendapat jika di wilayah tersebut tidak segera dibuatkan tanggul, maka pemukiman masyarakat disekitar bisa terganggu.
Butuh dikenal seremoni melasti ialah seremoni pengumpulan tirta bersih di tengah samudera ataupun pangkal mata air. Seremoni itu dimaknai selaku eliminasi alam sarwa tercantum alam bumi serta seisinya. Pemeluk Hindu melaksanakan seremoni itu tiap tahunnya di Tepi laut Jolosutro, Dusun Ringinrejo. (*)
Editor : Dylan Ikhwan