KUPASONLINE.COM - Pertanyakan kejelasan anggaran pembinaan dan bonus atlet, Ketua Umum KONI dan jajaran bersama ribuan atlet dari 44 Cabor yang ada, berniat melakukan aksi damai di Pemkab Blitar beberapa waktu kedepan. Ketua KONI Kabupaten Blitar Tonny Andeas menilai kurangnya kepedulian Pemerintah di sektor olahraga.Hal itu disampaikan Tony Andreas saat menggelar konferensi pers di Kantor KONI Kabupaten Blitar, pada Selasa (5/12/2023) siang.
Tonny juga menyampaikan, banyaknya pertanyaan dari para atlet dan Cabor terkait untuk anggaran pembinaan tahun 2023 ini yang belum tersampaikan ke mereka. Padahal menurut Tonny bahkan sudah 3 Kali melayangkan surat ke bupati terkait hal ini."Katanya anggaran pembinaan cabor akan dialokasikan pada APBD perubahan 2023. Nyatanya semuanya omong kosong, alias bohong. Kalau begini terus bagaimana nasib Cabor dan para atlet kita ini, mending dibubarkan saja KONI," kata Tony.
Tony juga mempertanyakan soal ketiadaan dana pembinaan cabor di Kabupaten Blitar.Ia menyebut, seharusnya itu menjadi dana rutin yang dialokasikan tiap tahunnya, karena untuk pembinaan atlet.
"Kok di Kabupaten Blitar tidak ada (dana pembinaan cabor). Terus kemana larinya dana itu, dikorupsi atau dialihkan ke yang lain?" ujarnya bertanya.Tak tanggung-tanggung, dia akan melakukan demo besar-besaran (dalam aksi damai) ke Pemkab Blitar, soal anggaran pembinaan cabor dan bonus atlet berprestasi pada tahun 2023.
"Kami 3 kali menyurati bupati, gak digubris. Kalau begitu, kami akan turun ke jalan.Ribuan orang yang terdiri dari para atlet, wali atlet, dan pecinta olahraga Kabupaten Blitar, akan rame-rame untuk menanyakan hal itu ke bupati," tegasnya.
Dirinya juga tidak menampik, sebenarnya pada 2023 ini, KONI Kabupaten Blitar telah menerima alokasi dana dari Pemkab sebesar Rp 3,1 miliar.Dan anggaran tersebut diperuntukkan guna pemberian bonus atlet berprestasi 2022 sebesar Rp1,5 miliar.Sedangkan sisa dana sebesar Rp 1,6 miliar digunakan untuk pembiayaan pra-Porprov dan Porprov Jatim 2023 ini.Sementara, anggaran untuk pembinaan atlet, Tony mengaku tidak menerima uang sepeser pun.
"Harusnya setelah disurati dijawab dong. Kita (KONI) juga gak pernah dilibatkan dalam Musrenbang. Kalau terus begini ya mending dibubarkan saja, karena hutang kita dimana-mana untuk menutupi operasional kegiatan pembinaan atlet," keluh Tony.Tony Andreas sendiri mengancam akan mengundurkan diri dari jabatanya sebagai Ketua KONI Kabupaten Blitar, jika anggaran pembinaan atlet tidak diberikan oleh Pemkab Blitar.
Tony juga menyebut, KONI, Cabor dan atlet butuh penjelasan, bukan tidak ada kejelasan seperti ini terkait dana pembinaan atlet."Gini lho, KONI ini lembaga resmi, seluruh Indonesia ada. Anggaran pembinaan cabor tahunan pun harusnya ada.
Dari pada APBD dialokasikan untuk lembaga gak jelas, mending untuk pembinaan atlet. Dan perlu diketahui atlet-atlet kita sudah mengharumkan nama Kabupaten Blitar, kedepan kalau tetap seperti ini gimana nasib anak-anak atlet," pungkasnya. (San)
Editor : Dylan Ikhwan