Beri Pemahaman Petani Tentang Alur Ekspor, Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Anggia Erma Rini Gelar Bimtek

Wakil Ketua Komisi IV Fraksi PKB Anggia Erma Rini bersama Nara sumber dari Dinas Pertanian Kab Blitar dan Kementerian Pertanian dalam Bimtek Ekspor Pertanian di Hall Hotel Grand Mansion 1

Blitar, Kupasonline (Jatim) – Bimbingan Teknis (Bimtek) Akselerasi Sektor Pertanian Kabupaten Blitar bersama Anggia Erma Rini M.K.M, Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Fraksi PKB Dapil Jatim VI digelar di Hall Hotel Grand Mansion. Sabtu (8/10/22) siang.

Selain Wakil Komisi IV Anggia Erma Rini, dalam Bimtek yang di hadiri hampir seluruh perwakilan Gapoktan itu, juga menghadirkan narasumber, Ir. Lucas Supriyatno Kabid perkebunan dinas pertanian dan pangan kabupaten Blitar.

Bacaan Lainnya

Dan Narasumber yang kedua adalah drh. Anak Agung Oka Mantara. Sebagai Koordinator bidang pengawasan dan penindakan karantina, juga drh. Heli Afiantoro Wikatnadi dari fungsional dokter hewan ahli Madya, menjadi pemateri dalam kesempatan tersebut.

Usai kegiatan Bimtek Wakil Ketua Komisi IV Anggia Erma Rini kepada awak media mengatakan, kegiatan ini adalah bimbingan teknis kepada para petani, yang ini tadi dihadiri oleh sekitar 100 peserta perwakilan dari kelompok petani di Kabupaten Blitar.

“Dalam Bimtek ini dalam rangka memberikan penjelasan perihal alur ekspor kepada petani, karena ekspor itu ada alur-alur yang harus diperhatikan, tidak bisa asal jual, karena ada kualifikasinya,” ungkap Anggia.

Lebih lanjut Anggia mengatakan, terlebih untuk menyiapkan komoditinya yang harus dijaga, mulai dari kualitas, kuantitas, intensitas (Kontinuitas) dan lainnya. Berbagai persyaratan ini yang masih kurang dipahami mereka.

“Mudah-mudahan dengan adanya bimtek semacam ini petani punya harapan, bisa mengembangkan produktifitas sektor pertaniannya, sehingga mereka punya semangat untuk lebih tinggi lagi terkait produksinya untuk di ekspor,” ungkap Anggia Erma Rini.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Komisi IV Anggia Erma Rini juga mengatakan, kami juga minta kepada kementerian pertanian untuk mempermudah proses ekspor. Karena kita kan mau ekspor, tapi kalau impor boleh malah dibatasi, dan jangan banyak-banyak.

“Karena komoditas unggulan di Blitar ini, untuk bisa di ekspor itu banyak sekali, seperti kopi, pisang, nanas, melon dan masih banyak komoditi lainya. Semacam di Doko yang banyak dikenal memiliki komoditi dengan Kopi Doko nya, dan kopi di sana tidak kalah nikmatnya dengan kopi di daerah lain sebenarnya. Untuk
proses ekspor komoditas pertanian kita memang harus di permudah, dan juga harus disertai dengan pembekalan petani Indonesia tentang prosedur ekspor,” tutur Anggia.

Sementara itu, Lucas Supriyatno kepala Bidang Perkebunan Dinas pertanian dan Pangan kabupaten Blitar mengatakan, bimtek pertanian ini untuk mengenalkan komoditas unggulan kopi ke nusantara. Karena dulu kita pernah menguji kopi Blitar dan hasilnya masuk rangking 10 besar.

“Kopi Blitar punya brand tersendiri dan tidak kalah dengan kopi Aceh. Perlu edukasi kepada petani tentang tata cara mengolah kopi dari mulai panen dan pemasarannya,” ucap Lukas.

 

Pewarta-SanĀ 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *