" Hal yang sepele tapi sangat mengganggu saat warga di sekitar peternakan mencium bau kotoran ayam yang menyengat. Selain itu pada musim musim tertentu kotoran ayam mengundang banyak lalat yang kemudian lalat tersebut menyebar kerumah rumah warga yang bisa mengakibatkan penyakit. Dan hal ini salah satu sebab permasalahan sosial yang tidak kita ketahui di masyarakat,” ujar Galang, sembari membolak-balik materi karya ilmiah yang rencananya dipresentasikan pada event GYS di Vietnam pada akhir Juli nanti.
Galang juga menjelaskan bahwa Kabupaten Blitar sebagai penghasil komoditas telur terbesar, ada puluhan ton kotoran yang dihasilkan dari produksi telur tersebut tiap hari. Sayangnya, pengelolaan limbah tersebut belum tergarap secara optimal
Hal ini diketahui Galang dan rekan-rekannya setelah melakukan penelitian sederhana melibatkan peternak, pemerintah daerah, hingga petani di Blitar Raya.
“Dari hasil observasi kami, hanya sebagian kecil saja yang sudah memanfaatkan atau mengelola limbah kotoran ini,” katanya.Berangkat dari fakta tersebut, para remaja ini kian mantap mengusung tema pengelolaan limbah kotoran ayam sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Editor : Santo