Sementara Bimbingan Teknis tersebut menghadirkan narasumber Lektor Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali, Dr Drs I Made Wena, M.Si. Ia sendiri bukan orang baru di dunia pariwisata, I Made Wena dipercaya Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan menjadi juri Penghargaan Desa Wisata tiga tahun berturut-turut pada 2021, 2022, 2023.
Dalam materinya ia menyampaikan beberapa strategi yang harus dilakukan pemerintah untuk dalam menciptakan sebuah Desa/Kelurahan menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Diantaranya dengan menjadikan tempat wisata menjadi ikon yang unik dan menarik, serta menonjolkan ciri khas dari daerah bersangkutan.
Wisata juga tidak lepas dari UMKM, karena berwisata selalu dibarengi dengan belanja oleh-oleh dan kuliner, sehingga keduanya perlu sinergis. Disinilah pemerintah harus berperan optimal untuk menggabungkan kedua potensi tersebut, tentu dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta. Menurutnya tidak mudah tapi bukan tidak mungkin, selama pemerintah terus konsisten melakukan inovasi dalam pengelolaan pariwisata.
“Kebanyakan Desa Wisata yang sukses itu semuanya ada, ya tempat wisatanya, pusat oleh-olehnya, kulinernya, kalau dikelola dengan baik dan berkelanjutan, pasti label Desa/ Kelurahan Wisata itu bisa didapatkan” tuturnya.Diharapkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Pariwisata ini, potensi wisata dan UMKM di Kelurahan Kalipang semakin berkembang. Dengan demikian tentu akan berdampak pula pada peningkatan sektor ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. (*)
Editor : SantoSumber : Rls