Dalam orasinya, Tukinan atau yangblebih akrab disapa kinan itu juga menyoroti adanya dugaan bahwa bank tanah yang seharusnya ditujukan untuk kesejahteraan rakyat, malah disalahgunakan untuk kepentingan investor.
"Seharusnya, bank tanah ini bertugas mengumpulkan lahan untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat. Tapi yang terjadi, diduga tanah justru dimanfaatkan untuk kepentingan investor," lanjutnya.
Beberapa wilayah di Kabupaten Blitar, seperti Banaran di Kecamatan Doko serta Gadungan dan Sumberagung di Kecamatan Gandusari, disebut Tukinan sebagai lokasi utama terjadinya konflik agraria yang hingga kini belum mendapatkan penyelesaian.
Para pengunjuk rasa juga meminta Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) lebih tanggap terhadap gejolak yang ada di masyarakat."Jangan menunggu konflik meledak, GTRA harus responsif karena ini adalah tanggung jawab negara untuk menyelesaikan persoalan agraria," pungkasnya.
Editor : Santo