"Jadi semua diberi kesempatan. Ada beberapa orang yang menyodorkan nama, termasuk Pak Heru. Tapi, setelah DPP memutuskan, semuanya kembali tegak lurus. Hanya Pak Heru saja yang seperti itu," jelas Dodok.
Senada dengan Dodok, Sekretaris DPD Golkar Kota Blitar, Sidharta Djarot Riyadi, bahkan memberikan pernyataan yang lebih tegas. Menurutnya, jika Heru sudah tidak sejalan dengan keputusan partai, sebaiknya ia mengundurkan diri dari kepengurusan.
"Berorganisasi itu ada aturannya. Kalau tidak lagi sejalan, secara etika mundur saja," ujar Sidharta.Sikap Heru yang mendukung pasangan yang tak direkomendasikan partai, jelas berseberangan dengan keputusan resmi Golkar yang mengusung Bambang-Bayu, sebuah pasangan yang mendapatkan dukungan dari koalisi besar dalam Pilkada Kota Blitar 2024. (San)
Editor : Santo