Korban segera dilarikan ke RSUD Srengat untuk mendapatkan pertolongan. Namun, menurut pengakuan pihak yang mengantar, pelayanan di RSUD tersebut dinilai sangat lamban. Akibatnya, korban harus dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri setelah penanganan di RSUD Srengat dianggap tidak maksimal.
“Maksud saya, ini kan masalah nyawa. Korban dibawa ke RSUD Srengat sekitar jam 07.00 WIB. Namun baru ditangani jam 14.00 WIB,” keluh salah seorang saksi.
Kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Blitar Kota untuk penyelidikan lebih lanjut. Kapolsek Ponggok, AKP Sujarwo, menegaskan bahwa penyelidikan ini akan dilakukan secara serius, mengingat korban adalah anak di bawah umur.
Kejadian ini kembali membuka luka lama terkait kekerasan di dunia pendidikan, khususnya di lembaga di bawah Kemenag Kabupaten Blitar. Meskipun berbagai kasus serupa telah mencuat, langkah konkret untuk menghentikan kekerasan di sekolah-sekolah masih dianggap minim.Masyarakat kini menanti langkah tegas pihak berwenang dan Kemenag Kabupaten Blitar agar tragedi serupa tak terulang kembali, demi menjaga keselamatan dan masa depan siswa di lingkungan pendidikan. (**)
Editor : SantoSumber : Berbagai sumber