“Kader Golkar harus tunduk pada keputusan partai. Ada aturan AD/ART yang mengikat, dan siapapun yang mengaku kader wajib memenangkan pasangan yang direkomendasi oleh partai. Jika ada yang tidak disiplin, konsekuensinya jelas,” ujar Sidarta.
Sidarta menambahkan bahwa salah satu kader tersebut kini tidak lagi dianggap sebagai bagian dari Golkar karena tidak konsisten dengan instruksi partai.
Meski demikian, Golkar tetap menghormati jasa orang tua kader tersebut, yang merupakan salah satu tokoh senior Golkar di Kota Blitar, dengan tetap berziarah ke makamnya.Kegiatan ini memperkuat pesan Golkar Kota Blitar: ketaatan dan loyalitas kepada partai adalah kunci kesuksesan, terutama dalam menghadapi Pilwali 2024 yang semakin dekat. (San)
Editor : Santo