Tak hanya fokus pada wisata, Kepala Desa Gadungan, Didit Setia Budi, menyatakan bahwa desanya juga bertekad menghidupkan kembali pertanian organik yang sempat vakum.
“Dulu kami pernah mengembangkan pertanian organik, tetapi terkendala pemasaran dan harga jual yang kurang kompetitif. Sekarang, kami ingin mencoba lagi dengan pendekatan baru,” ungkap Didit.
Untuk itu, desa akan memfokuskan tanaman kopi di bagian atas kawasan dan padi di bagian bawah. Sebagai langkah awal, mereka mulai memproduksi pupuk organik yang diharapkan dapat mendukung produktivitas pertanian.
Saat ini, desa masih dalam tahap pembelajaran dan mendatangkan pupuk dari Thailand untuk uji coba. Mereka juga menggandeng Noppakaow, seorang pakar pertanian dari Thailand, yang memberikan masukan berharga terkait cara pemanfaatan pupuk yang benar.Dalam pertemuan dengan masyarakat setempat, Noppakaow menjelaskan bahwa Blitar sebenarnya memiliki sumber daya tanah dan air yang melimpah. Namun, banyak petani kurang memahami teknik pemupukan yang optimal.
Editor : Santo