Terlebih menganai efisiensi dan efektivitas dalam pemilihan, lanjut Beti,
dengan adanya calon tunggal, proses pemilihan bisa lebih efisien dan efektif. Sumber daya yang biasanya terpecah untuk kampanye yang bersaing bisa diarahkan untuk mendukung implementasi program-program yang sudah jelas.
"Ini bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga waktu dan tenaga, memungkinkan masyarakat dan pemerintah fokus pada realisasi janji-janji kampanye," tuturnya.
Terkait peluang untuk partisipasi masyarakat, Beti juga mengatakan,
dalam konteks calon tunggal, masyarakat tetap memiliki peran penting. Mereka memiliki kesempatan untuk mengajukan masukan, kritik, dan saran yang konstruktif kepada calon yang ada."Sehingga partisipasi aktif dari masyarakat tetap terjaga melalui berbagai forum diskusi dan konsultasi publik yang sering kali menjadi bagian dari proses kampanye calon tunggal, " ungkapnya.
Editor : Santo
