Pihak rumah sakit di Kediri juga menyayangkan kondisi korban yang belum mendapatkan pertolongan medis sejak pagi, meski kepala korban mengalami pendarahan hebat. "Kondisi korban seperti ini tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi. Mestinya di rumah sakit Srengat korban sudah mendapatkan pertolongan pertama," ujar salah satu tim medis RS Kediri, seperti ditirukan oleh ustadz tersebut.
Sementara itu, Direktur RSUD Srengat, dr. Bhaihaki, membantah tudingan bahwa pihaknya lamban dalam menangani kondisi darurat. Menurutnya, pihak IGD RSUD Srengat telah melakukan penanganan sesuai dengan prosedur, termasuk melakukan stabilisasi pasien sebelum merujuknya ke rumah sakit yang lebih besar.
“IGD langsung menangani kegawatdaruratan. Perkiraan pasien datang sekitar jam 07.00 WIB dan dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri sekitar jam 14.00 WIB setelah dinilai transportable,” jelas Bhaihaki. Jumat (27/09/24) melalui pesan whatsapp.
Ia menegaskan bahwa prosedur stabilisasi pasien sangat penting sebelum merujuk korban ke rumah sakit lain, terutama dalam kasus yang melibatkan cedera serius pada kepala.Saat ini, penanganan kasus ini kini telah dilimpahkan ke Polres Blitar Kota untuk penyelidikan lebih lanjut, mengingat korban masih berstatus anak di bawah umur. Kapolsek Ponggok, AKP Sujarwo, menegaskan bahwa kasus ini ditangani dengan serius.
Editor : SantoSumber : Berbagai sumber