“Narkoba bukan sekadar masalah nasional, tetapi juga ancaman internasional. Kami sebagai pemerintah desa, yang berada di garda terdepan berinteraksi dengan masyarakat, merasa bertanggung jawab membantu memberantas peredarannya,” tambah Bagas penuh semangat, sembari mengelus jenggotnya.
Yang menarik, Pagelaran Seni ini melibatkan warga secara langsung, termasuk mereka yang pernah terlibat dalam dunia narkoba. Dengan menjadi bagian dari kepanitiaan, mereka diberi kesempatan untuk aktif berkontribusi positif.
“Jika hanya diundang, mungkin mereka tidak hadir. Tapi kalau dilibatkan dalam kegiatan, mereka tidak hanya datang, tetapi juga belajar dan merasakan manfaat dari kegiatan yang positif,” jelas Bagas sembari tersenyum.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk melestarikan budaya lokal, khususnya kesenian campursari yang menjadi identitas Desa Karangsono. Sebagai bentuk dukungan, Kepala Desa menyerahkan seperangkat alat musik kepada kelompok seni Rukun Budoyo, untuk digunakan dan dirawat bersama.Bagas memiliki visi besar ke depan, yakni mendirikan sekolah seni untuk masyarakat Desa Karangsono. “Kami berharap, kesenian dan budaya Jawa di desa ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Jika memungkinkan, kami akan wujudkan sekolah kesenian untuk melatih generasi muda mencintai budaya lokal,” ungkapnya penuh harap.
Editor : Santo