Mungkin yang menjadi perbandingan, debitur lama sudah memiliki pengalaman untuk mengangsur dan menabung di BRI dibandingkan dengan debitur baru.
9. Yang kesembilan, yaitu riwayat hubungan dengan bank. Analisis ini dilakukan pada pengajuan pinjaman KUR dan juga Kupedes.
Yang menjadi penilaian biasanya, berapa lama debitur telah menjadi nasabah pinjaman atau simpanan di BRI. Jika sudah lama, mungkin debitur dianggap loyal kepada BRI sehingga bisa menjadi nilai skoring yang baik.
10. Yang kesepuluh, yaitu plafon. Analisis ini dilakukan pada pengajuan pinjaman KUR dan Kupedes. Plafon pengajuan untuk saat ini maksimal kenaikannya adalah 30% dari plafon pinjaman lama.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kenaikan plafon yang terlalu besar sehingga berisiko menimbulkan tunggakan pada setoran debitur.
11. Yang kesebelas, yaitu inflasi. Analisis ini dilakukan pada pengajuan pinjaman KUR dan Kupedes.Tentu saja, inflasi ini sangat menentukan pada skoring Prakarsa Kredit. Apakah pengaruh inflasi besar atau tidak terhadap jenis usaha debitur, yang pastinya inflasi akan mempengaruhi nilai skoring yang telah didapat oleh calon debitur baru ataupun debitur lama.
Ada tiga level skoring dari hasil sistem Brispot, di mana hanya hasil skoring 1 hingga 6 yang prakarsanya dapat dilanjutkan.
Jika nilai skoringnya 7 hingga 8 atau 9 hingga 10, maka nilai debitur berisiko tinggi dan tidak bisa dilanjutkan atau ditolak. (wda)
Kamu Bisa Dapatkan DANA Kaget setiap hari, bergabunglah di Grup Telegram DANA Kaget.
Editor : Wanda Nurma Saputri
