Lebih lanjut, Pj. Gubernur menekankan pentingnya mencari solusi jangka panjang. Menurutnya, eksplorasi sumber air baru harus dilakukan untuk mengatasi masalah kelangkaan air yang berulang setiap musim kemarau. Namun, proses ini menghadapi tantangan, terutama dalam menemukan lokasi sumber mata air yang tepat.
"Ke depan, kita perlu mencari sumber air baru, meskipun tantangannya cukup berat, terutama dalam menentukan titik yang berpotensi memiliki sumber mata air. Ini bukan hanya terjadi di Blitar, tapi juga di beberapa daerah lain seperti Bangkalan," imbuhnya.
Selain itu, Pj. Gubernur menggarisbawahi bahwa pembangunan sumur dalam merupakan salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan.
Namun, biaya pembuatannya yang tinggi, berkisar antara 200 hingga 400 juta rupiah per titik, menjadi kendala tersendiri. Selain biaya, sulitnya menemukan titik air yang tepat juga menjadi tantangan dalam upaya ini.Meski demikian, pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan bantuan air bersih. Pj. Bupati Blitar, Jumadi, menyampaikan, bahwa pemerintah kabupaten dan provinsi akan terus bersinergi untuk mengatasi masalah ini, termasuk memastikan bahwa layanan pengiriman air bersih terus berjalan tanpa hambatan.
Editor : Santo