Selain keterampilan dasar, pelatihan ini juga mencakup keterampilan lanjutan dalam menyeduh dan menyajikan kopi. Pada hari pertama pelatihan, peserta juga diberikan edukasi tentang ketenagakerjaan, termasuk hak-hak pekerja dan perlindungan tenaga kerja, yang diharapkan bisa meningkatkan pemahaman mereka mengenai aspek-aspek penting dalam dunia kerja.
Tavip Wiyono mengungkapkan, Kabupaten Blitar dikenal memiliki potensi alam yang melimpah, terutama dalam hal produksi biji kopi berkualitas tinggi. Untuk memaksimalkan potensi ini, Tavip menekankan pentingnya memiliki tenaga kerja yang terampil di bidang penyajian kopi.
"Dengan meningkatnya popularitas tren minum kopi di kalangan masyarakat, kebutuhan akan tenaga barista yang berkualitas pun ikut meningkat, tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di daerah-daerah pinggiran. Pelatihan ini diharapkan dapat memenuhi permintaan tersebut serta meningkatkan kualitas kopi yang disajikan di kafe-kafe lokal." Ungkapnya.
Sementara Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman menjelaskan, beberapa peserta pelatihan ini berasal dari keluarga petani tembakau. Hal ini merupakan bentuk apresiasi kepada para petani tembakau, mengingat dana yang digunakan untuk pelatihan ini berasal dari DBHCHT."Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para peserta untuk lebih memahami dan memanfaatkan potensi lokal," ungkapnya.
Editor : Santo